Jadi beberapa minggu atau bahkan
bulan yang lalu kelas 10 yang Leadership nya di ajarkan oleh bu Mugi di
tugaskan untuk melakukan sebuah project social yang langsung terjun ke
lapangan. Project ini bertujuan agar kita dapat bersosialisasi di masyarakat
kecil dan member manfaat kepada mereka.
Kelompok ku yang
beranggotakan :
1. Elma
2. Masita
3. Galuh
4. Nadia K
5. Cici
6. Sasa
7. Sarah
8. Ivi
9. Dan aku sendiri
Ketika berdiskusi, kami enghasilkan sebuah keputusan bahwa kita
akan mengadakan sebuah Free School yang diadakan pada tanggal 3 Maret 2013 dan
bertempat di sebuah desa di Cibitung. Acara ini ditujukan untuk anak-anak kecil
sekitar umur 3-12 tahun yang dari keluarga kurang mampu.
Free School ini
bertujuan mengajarkan anak-anak kecil pelajaran-pelajaran pokok seperti
matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan kesenian. Sebelum kita memulai
pelajaran, yang paling pertama kita ajarkan adalah Leadership. Kita memberi
tahu tentang 7 keterampilan leadership. Setelah mengajarkan anak-anak tentang
Leadership, kita membagikan mereka menjadi beberapa kelompok berdasarkan kelas
mereka dan kami juga memberikan pelajaran sesuai tingkat kemampuan mereka.
Kelompok anak yang duduk di bangku kelas 5,
6 dan 7 di ajarkan Matematika dan Bahasa Inggris. Materi matematika yang kita
berikan adalah tentang perkalian dan pembagian pecahan (sesuai yang sedang
mereka pelajari.) Sedangkan materi bahasa Inggris yang kami berikan adalah
tentang perkenalan diri. Setiap pelajaran akan selesai kita mengadakan quiz.
Quiz matematika adalah mengerjakan beberapa soal yang diberikan oleh
kakak-kakak yang bertugas mengajarkan matematika, dan quiz pelajaran bahasa
Inggris adalah menyuruh anak yang sudah hafal cara nya memperkenalkan diri nya
sendiri menggunakan bahasa Inggris di depan anak-anak yang lain.
Kelompok anak kelas 2, 3 dan 4 kami ajarkan
mereka tentang pelajaran bahasa Indonesia. Kami mengajarkan mereka membuat
surat yang baik dan memberikan tugas untuk membuat surat untuk orang yang special
untuk mereka. Selain dari itu, kami pun member tantangan untuk anak-anak nya
agar memberikan surat itu kepada orang yang mereka tuliskan. Pada akhir
pelajaran bahasa Indonesia, surat yang telah mereka tulis di kumpulkan kepada
kakak-kakak yang mengajarkan bahasa Indonesia dan mereka memilih 3 cewek dan 3
cowok dengan surat yang terbaik lalu memberikan bingkisan untuk mereka.
Dan yang terakhir adalah kelompok anak-anak
yang di bawah kelas 2. Karena mereka masih kecil, kami hanya memberikan mereka
pelajaran kesenian. Kami mengajarkan cara membuat gelang dan kalung dari manic-manik
yang sudah di sediakan. Dan mengajarkan beberapa lagu.
Setelah semua pelajaran udah selesai, kita
semua bernyanyi-nyanyi dan berbagi-bagi hadiah lagi kepada anak-anak, mereka
terlihat sangat antusias. Kami yang melihatnya juga ikut senang karena mereka
menikmati apa yang telah kami rencanakan. Quiz terakhir adalah mengenai
nama-nama kaka-kakak nya. Jika sudah bisa mengatakan minimal 5 nama kakak-kakak
nya akan diberikan snack. Seru banget pokoknya hari itu, banyak yang menanyakan
apakah bakal ada lagi free school dan dengan berat hati kita hanya bilang, ‘Kalau
ada waktu, kita pasti adain free school lagi.’
Kesimpulan
yang bisa aku ambil dari kegiatan Free School ini adalah, anak yang dari
keluarga kurang mampu saja bisa sangat antusias untuk belajar, maka kenapa kita
yang punya rezeki lebih malah males-malesan? Dan sebagian mereka juga lebih
gigih dalam belajar karena mereka tau bahwa orang tuanya kurang mampu, dengan
itu lah mereka memiliki pemikiran bahwa mereka harus membantu orang tua nya,
bukannya nyusahin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar