Senin, 10 Juni 2013

Social Project - Free School

            Jadi beberapa minggu atau bahkan bulan yang lalu kelas 10 yang Leadership nya di ajarkan oleh bu Mugi di tugaskan untuk melakukan sebuah project social yang langsung terjun ke lapangan. Project ini bertujuan agar kita dapat bersosialisasi di masyarakat kecil dan member manfaat kepada mereka.

            Kelompok ku yang beranggotakan :
1.    Elma
2.    Masita
3.    Galuh
4.    Nadia K
5.    Cici
6.    Sasa
7.    Sarah
8.    Ivi
9.    Dan aku sendiri
Ketika berdiskusi, kami enghasilkan sebuah keputusan bahwa kita akan mengadakan sebuah Free School  yang diadakan pada tanggal 3 Maret 2013 dan bertempat di sebuah desa di Cibitung. Acara ini ditujukan untuk anak-anak kecil sekitar umur 3-12 tahun yang dari keluarga kurang mampu. 

Free School ini bertujuan mengajarkan anak-anak kecil pelajaran-pelajaran pokok seperti matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan kesenian. Sebelum kita memulai pelajaran, yang paling pertama kita ajarkan adalah Leadership. Kita memberi tahu tentang 7 keterampilan leadership. Setelah mengajarkan anak-anak tentang Leadership, kita membagikan mereka menjadi beberapa kelompok berdasarkan kelas mereka dan kami juga memberikan pelajaran sesuai tingkat kemampuan mereka.
Kelompok anak yang duduk di bangku kelas 5, 6 dan 7 di ajarkan Matematika dan Bahasa Inggris. Materi matematika yang kita berikan adalah tentang perkalian dan pembagian pecahan (sesuai yang sedang mereka pelajari.) Sedangkan materi bahasa Inggris yang kami berikan adalah tentang perkenalan diri. Setiap pelajaran akan selesai kita mengadakan quiz. Quiz matematika adalah mengerjakan beberapa soal yang diberikan oleh kakak-kakak yang bertugas mengajarkan matematika, dan quiz pelajaran bahasa Inggris adalah menyuruh anak yang sudah hafal cara nya memperkenalkan diri nya sendiri menggunakan bahasa Inggris di depan anak-anak yang lain.
Kelompok anak kelas 2, 3 dan 4 kami ajarkan mereka tentang pelajaran bahasa Indonesia. Kami mengajarkan mereka membuat surat yang baik dan memberikan tugas untuk membuat surat untuk orang yang special untuk mereka. Selain dari itu, kami pun member tantangan untuk anak-anak nya agar memberikan surat itu kepada orang yang mereka tuliskan. Pada akhir pelajaran bahasa Indonesia, surat yang telah mereka tulis di kumpulkan kepada kakak-kakak yang mengajarkan bahasa Indonesia dan mereka memilih 3 cewek dan 3 cowok dengan surat yang terbaik lalu memberikan bingkisan untuk mereka.
Dan yang terakhir adalah kelompok anak-anak yang di bawah kelas 2. Karena mereka masih kecil, kami hanya memberikan mereka pelajaran kesenian. Kami mengajarkan cara membuat gelang dan kalung dari manic-manik yang sudah di sediakan. Dan mengajarkan beberapa lagu.
Setelah semua pelajaran udah selesai, kita semua bernyanyi-nyanyi dan berbagi-bagi hadiah lagi kepada anak-anak, mereka terlihat sangat antusias. Kami yang melihatnya juga ikut senang karena mereka menikmati apa yang telah kami rencanakan. Quiz terakhir adalah mengenai nama-nama kaka-kakak nya. Jika sudah bisa mengatakan minimal 5 nama kakak-kakak nya akan diberikan snack. Seru banget pokoknya hari itu, banyak yang menanyakan apakah bakal ada lagi free school dan dengan berat hati kita hanya bilang, ‘Kalau ada waktu, kita pasti adain free school lagi.’




  Kesimpulan yang bisa aku ambil dari kegiatan Free School ini adalah, anak yang dari keluarga kurang mampu saja bisa sangat antusias untuk belajar, maka kenapa kita yang punya rezeki lebih malah males-malesan? Dan sebagian mereka juga lebih gigih dalam belajar karena mereka tau bahwa orang tuanya kurang mampu, dengan itu lah mereka memiliki pemikiran bahwa mereka harus membantu orang tua nya, bukannya nyusahin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar